Olimpiade Biologi 2011

2 komentar

Setelah sukses dengan menyelenggarakan acara Olimpiade Bilingual tingkat SMP tahun 2009, maka tahun ini kami akan menyelenggarakan Olimpiade Biologi tingkat SMA/sederajat.

Untuk gelombang pertama yaitu daerah seleksi kota Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi. Silahkan klik gambar di bawah ini...
Untuk gelombang pertama yaitu daerah seleksi kota Jember, Lumajang, dan Probolinggo. Silahkan klik gambar di bawah ini...

Untuk mendownload Formulir Pendaftaran, silahkan klik link di bawah ini:
Formulir_Pendaftaran

Untuk mendownload Petunjuk Pelaksanaan Olimpiade Biologi 2011, silahkan klik link di bawah ini:
Petunjuk_Pelaksanaan_Olimpiade

Untuk mendownload Materi Soal Olimpiade Biologi 2011, silahkan klik link di bawah ini:
Materi_Soal_Olimpiade_Biologi

Seminar Pendidikan2011

2 komentar

Untuk lebih jelasnya, silahkan klik gambar di bawah ini ya...

SL*SH band di Bio Cup 2011

0 komentar

Sudah menjadi rahasia umum bahwa program studi atau jurusan eksakta tidak lepas dari aktivitas perkuliahan yang super sibuk, contohnya Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jember. Karena tak hanya jadwal kuliah yang sangat padat, tapi juga rangkaian perkuliahan lain yang menyita banyak waktu, mulai dari praktikum hingga studi lapang. Bicara soal praktikum, rangkaian praktikum di Pendidikan Biologi lengkap dengan jurnal sebelum praktikum, pretest, dan juga laporan hasil praktikum. Belum lagi hampir semua mata kuliah memiliki kegiatan studi lapang. Rasanya waktu 24 jam tidak cukup untuk bisa menyelesaikan segala rangkaian kegiatan itu. Wajarlah bila biasanya mahasiswa Eksakta jarang aktif di kegiatan non akademik.
Namun Pengurus Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi memiliki cara tersendiri untuk bisa menyelipkan kegiatan non akademik bagi mahasiswa pendidikan Biologi di tengah kesibukannya. Salah satunya kegiatan Bio Cup 2011 yang tiga hari lalu dilangsungkan, Sabtu,19 Pebruari 2011. Kegiatan yang sudah turun-temurun selama beberapa periode ini terbukti mampu untuk memberikan hiburan bagi mahasiswa Pendidikan Biologi.
Kegiatan Bio Cup kali ini dikemas dalam rangkaian yang agak berbeda dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain olahraga seperti futsal, bola Volly dan basket, serta tarik tambang, Bio Cup kali ini juga menampilkan Opera van Bio dan Lomba Mading. Semua point tadi dikemas sebagai turnamen antar angkatan. Jika tahun lalu, semua turnamen dilakukan antar kelas (sejak 2006, Pendidikan Biologi memiliki 2 kelas tiap angkatan: Reguler atau kelas pagi dan Non Reguler atau kelas sore), kali ini dilakukan antar angkatan.
“Semua turnamen kami kemas antar angkatan. Hal ini bertujuan untuk semakin memupuk kekompakan masing-masing angkatan. Jadi adanya jarak yang menyebabkan perpecahan bisa segera direduksi sejak dini.” ucap salah seorang pengurus HMPSP Biologi ”Lumba-Lumba” (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Unej, red) , yang juga salah seorang penggagas pengemasan turnamen dalam Bio Cup 2011 ini.
Penggagasan tersebut agaknya tidak berlebihan. Mereka mengacu pada salah satu misi ketua umum ”HMPSPB ”Lumba-Lumba” periode 2010-2011, meningkatkan kesolidan keluarga besar Pendidikan Biologi.
Yang mungkin menjadi sorotan dari Bio Cup kali ini adalah Opera van Bio dan Lomba Mading. Lomba Mading merupakan bagian dari Program Kerja Bidang I Departemen Informasi dan Komunikasi. Departemen yang didapuk sebagai pengelola perpustakaan Prodi ini menyelipkan agenda lomba Mading dalam Bio Cup. ”Biasanya Lomba Karya Tulis Ilmiah seperti tahun lalu, tetapi karena Karya Ilmiah merupakan wewenang dari Departemen Litbang Bidang I, yang baru saja selesai melaksanakan Pelantikan Anggota Baru, maka Bidang I sepakat menyelipkan Lomba Mading dalam even Bio Cup ini.” jelas salah seorang anggota Bidang I HMPSPB ”Lumba-Lumba”.
Sedang Opera van Bio merupakan ajang pengembangan bakat dalam bidang seni. Benar saja, sekalipun mahasiswa Biologi identik dengan suasana sibuk, mereka ternyata tidak tabu terhadap perkembangan seni di negeri ini. Contohnya Opera van Bio yang ditampilkan mahasiswa angkatan 2008. Tidak mengangkat tema legenda seperti Opera van Java, mereka justru mengangkat moment yang sedang naik daun di negeri ini.


INSPIRATOR. Aksi SL*SH dalam Opera van Bio.Dari kiri:Binar, Wendra, Candra, Alief, Trio dan Wildan

Terinspirasi dari suksesnya Presenter acara Infotainment, Fenny Rose, aksi kocak Tukul Arwana dan aksi imut boyband SM*SH, tim Opera van Bio 2008 menampilkan sajian infotainment dengan plesetan dan aksi seru layaknya band papan atas. Lucunya, properti yang digunakan tidak lepas dari peralatan rumah tangga, seperti sapu lantai yang disulap menjadi gitar, ulekan dari bambu yang dijadikan mikrophone hingga kaleng bekas yang dijadikan media Disc Jockey.
Awalnya Agny Firgia tampil sebagai presenter sebuah acara infotainment. Penampilannya terinspirasi dari perpaduan Fenny Rose dan Tukul Arwana. Acara tersebut mengundang band yang sedang naik daun: hadirlah 6 cowok berpenampilan layaknya SM*SH Band sebagai bintang tamu. Agny yang dalam opera ini menamakan diri sebagai Agny Rose mengupas tuntas SL*SH Band. Mulai dari perkenalan personal hingga penampilan dalam lagu.
Penampilan atraktif mereka yang menamakan diri SL*SH ini kontan mengundang tawa penonton yang tidak lain adalah mahasiswa Pendidikan Biologi sendiri. Selama 20 menit penampilan mereka selalu diiringi gelak tawa. Penampilan SL*SH yang digawangi Binar, Trio, Candra, Alief, Wendra dan Wildan ini mengolaborasikan olah panggung dari band dan artis papan atas seperti: Ian Kasela, Afgan, Bondan Prakoso, D’Bagindas, D’Masiv hingga Soneta Group Rhoma Irama.
Event kali ini mungkin event terakhir bagi mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan Prodi, karena tahun depan mereka pasti sudah sibuk menyiapkan tugas-tugas akhir atau PPL. Namun kiprah mereka agaknya memang ditutup dengan ending yang manis. Mereka meraih juara pertama untuk Futsal Putra dan Opera van Bio. Sekalipun di turnamen lain mereka finish di tempat kedua atau ketiga, setidaknya itu sudah lebih dari cukup untuk menjadi kenangan manis dan contoh bagi para juniornya.
”Penampilannya sangat bagus, cukup perfect. Persiapannya juga kelihatan sangat matang.” Puji Martin, mahasiswa Pendidikan Biologi angkatan 2010.
Di tengah sorak sorai sanjungan dan pujian yang dielukan rekan sejawat maupun juniornya, tim Opera van Bio justru merendah.
”Ini adalah dukungan dari semua pihak. Kami bukan apa-apa tanpa kalian. Kami mengucapkan terima kasih pada semuanya atas semua dukungan dan bantuannya pada kami.” Ucap Wendra, kepala Departemen Humas HMPSPB ”Lumba-Lumba” yang dalam Opera van Bio 2008 berperan sebagai bang Haji Rhoma Irama.
Pemeran yang sempat menyanyikan lagu Judi-nya Rhoma Irama dengan plesetan yang mengundang tawa ini juga mengatakan bahwa tidak ada persiapan matang untuk tampil dalam acara tersebut, karena mereka sudah mulai disibukkan dengan jadwal kuliah yang demikian padat. Menurut salah seorang mahasiswa, persipan mereka memang baru terlihat sehari menjelang hari H.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh salah satu personel SL*SH. ”Bukan juara atau penghargaan apa pun yang kita inginkan dari moment ini. Tapi sebuah asa untuk mencapai kesolidan dan keteguhan kekeluargaan dalam diri Pendidikan Biologi. Pendidikan Biologi adalah keluarga besar yang harus kita jaga bersama. Mudah-mudahan moment ini juga menjadi koreksi untuk kita bersama agar menata lebih baik jalinan ini untuk ke depannya.” Ucap Ketua Umum HMPSPB ”Lumba-Lumba” yang juga berperan sebagai Afgan dalam Opera van Bio 2008. (Senja)

Alamku, Tempat Belajarku

0 komentar

aktivitas di Taman Nasional Baluran

Langsung dari Alam

1 komentar

Pendidikan Biologi FKIP adalah salah satu lembaga pendidikan yang menekankan pembelajaran contekstual learning untuk peserta didiknya. Terbukti, hampir setiap mata kuliah Biologi memiiki kegiatan pembelajaran yang tidak hanya materi secara teoritis atau praktikum di laboratorium Biologi. Ada kegiatan studi lapang yang memungkinkan mahasiswa belajar langsung dari alam. Hampir seluruh mata kuliah Biologi memiliki kegiatan studi lapang. Waktu pelaksanaannya biasanya 2 minggu sebelum akhir perkuliahan atau 2 minggu sebelum minggu tenang. Jadi, materi perkuliahan sebagai bahan studi lapang sudah selesai diajarkan sebelum studi lapang.
Akhir minggu lalu (Sabtu-Minggu,11-12 Desember 2010), mahasiswa Pendidikan Biologi yang menempuh mata kuliah Ekologi Tumbuhan melakukan studi lapang ke Taman Nasional Baluran.
Taman Nasional Baluran merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Departemen Kehutanan. Ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 096/Kpts-II/1984 tanggal 12 Mei 1984 dan berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam Nomor : 46/Kpts-II/VI-Sek/1984 tanggal 11 Desember 1984, wilayah kerjanya meliputi kawasan Taman Nasional Baluran, Taman Nasional Alas Purwo dan Cagar Alam/Taman Wisata Kawah Ijen.
Mahasiswa Pendidikan Biologi yang berjumlah 82 mahasiswa itu merupakan gabungan dari tiga kelas Ekologi Tumbuhan, yaitu 27 mahasiswa kelas A, 44 mahasiswa kelas B dan 11 mahasiswa kelas Internasional. Didampingi oleh dua orang Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekologi Tumbuhan, Drs. Wachju Subchan, M.S. Ph.D. dan Prof. Dr. Joko Waluyo, M.Si. serta 6 orang asisten, mereka melakukan pengamatan di enam jenis hutan di kawasan Taman Nasional Baluran, yaitu: hutan Evergreen, Hutan Musim, Savana, hutan pantai, hutan mangrove dan Ecotone.
Mahasiswa yang kemudian dibagi dalam delapan (8) kelompok besar, gabungan dari ketiga kelas tadi, masing-masing masuk ke dalam hutan sejauh 100 m. Di sepanjang 100 m tersebut, mereka membuat plot 25 m x 25 m. Kemudian mereka mencatat jenis-jenis tumbuhan yang terdapat dalam plot, inventarisasi gambar spesies tanaman, serta analisis profil tananam dalam plot tadi. Analisis profil yang harus digambar oleh mereka terdiri dari analisis profil horizontal dan vertikal. Profil horizontal merupakan tampakan vegetasi dari samping. Sedangkan profil vertikal adalah tampakan vegetasi dari sudut pandang atas. Selain itu juga dilakukan pengukuran terhadap intensitas cahaya, kelembaban udara, kelembaban dan pH tanah, kecepatan angin, dan suhu.
Hari pertama, peserta melakukan studi di dua hutan, yaitu hutan Evergreen dan Hutan Musim. Pelaksanaan studi lapang sempat terkendala hujan. Oleh karena itu, mahasiswa kembali ke Wisma Bekol (Bekol Rest Area) untuk beristirahat. Setelah makan malam, diadakan diskusi dengan dosen pengampu, membahas hasil pengamatan vegetasi di dua jenis hutan yang telah diamati, termasuk jenis atau nama tanaman yang belum teridentifikasi.
Hari kedua studi lapang dilanjutkan dengan pengamatan ke Savana, Ecotone, hutan Mangrove, dan Hutan Pantai. Savana terletak tidak jauh dari Bekol Rest Area, sedangkan Ecotone, hutan mangrove dan hutan Pantai terletak di Bama. Jarak ketiga hutan tidak begitu jauh. Kegiatan yang dilakukan sama dengan kegiatan sebelumnya. Kecuali di hutan Ecotone, tidak dilakukan plot, peserta hanya mendengarkan penjelasan dari Bapak Wachju dan Prof. Joko (panggilan akrab kedua dosen pengampu), serta melakukan pengukuran terhadap intensitas cahaya, kelembaban udara, kelembaban dan pH tanah, kecepatan angin, dan suhu, seperti di hutan-hutan yang lain.
“Kegiatan ini bertujuan agar mahasiswa lebih mudah dalam mempelajari ekologi tumbuhan, terutama karena di Baluran ini memiliki keanekaragaman hutan yang lengkap, sehingga pengetahuan yang kami harapkan akan lebih lengkap”, ucap salah seorang peserta studi lapang. (KS)